LATAR BELAKANG
KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA
Pada
awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan
perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar
pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah
jajahan.
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada
masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa,
Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya
runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia
pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang
kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya
Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat
pada hukum Romawi menjadi kacau.
2. Perang Salib
Perang
ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan
orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan
Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang
Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang
lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab
perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang
terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut
kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100
tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya
Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk
mengambil kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan
membawa kekalahan.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut.
a.
Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
b.
Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
c. Paus
Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di
Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut.
a.
Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan
dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain
untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b.
Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari
orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar
ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek secara besar-besaran.
c. Adanya
motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena
kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur
perdagangan.
3. Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani
Pada
awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempahrempah dari Asia, termasuk dari
Indonesia melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut
Tengah. Akan tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah
Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang
sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium. Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari
daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah
secara langsung.
4. Penjelajahan Samudra
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra adalah sebagai berikut.
a.
Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat
mendorong kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah
Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan
membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling
berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang
menyatakan bumi datar.
b.
Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang
ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo
(Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo
ini menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
c.
Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
d. Adanya
ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel
(menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor
penjelajahan samudra. Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong
penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa lain.
a.
Penjelajahan Portugis
Penjelajahan Portugis mempunyai tujuan untuk mendapatkan
emas, rempah-rempah, memenangkan pertempuran, dan meraih jalan untuk mengepung
saingan mereka dari kalangan pedagang Islam. Beberapa pelaut Portugis yang
melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai berikut.
1)
Bartholomeus Diaz, yang berhasil mencapai Tanjung Topan atau Tanjung Harapan di
ujung selatan Benua Afrika pada tahun 1486.
2)
Vasco da Gama, yang berhasil sampai ke Calcutta, India pada tanggal 22 Mei
1498.
3)
Alfonso de Albuquerque, yang merebut Malaka tahun 1511.
4)
Franciscus Xaverius, yang menyebarkan agama Kristen ke India, Maluku, Jepang,
dan Cina tahun 1550-an.
5) Cabral,
yang sampai ke semenanjung timur Brasil pada tahun 1500.
b.
Penjelajahan Spanyol
Para pelaut Spanyol yang menjalankan misi penjelajahan
samudra adalah sebagai berikut.
1)
Christophorus Columbus, yang berhasil sampai ke San Salvador di Kepulauan
Bahama di perairan Karibia pada tahun 1492. Ia dianggap sebagai penemu Benua
Amerika karena memberi petunjuk jalan bagi bangsabangsa Eropa ke benua itu.
2)
Amerigo Vespucci, yang mempunyai nama Latin
Americus
Vespucius merupakan salah seorang pelaut yang ikut dalam perjalanan Marco Polo.
Karena jasanya, nama Amerigo diabadikan sebagai nama Benua Amerika
3)
Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian del Cano, dua orang tokoh yang pertama
kali berhasil mengelilingi dunia. Atas keberhasilan ekspedisinya itu, Raja Spanyol
menghadiahkan sebuah bola tiruan bumi bertuliskan “Engkaulah yang Pertama
Mengitari Diriku”.
4)
Ferdinand Cortez, pelaut yang dapat mencapai daerah Amerika Tengah pada tahun
1519. Ia berhasil menaklukkan orang-orang Indian suku Aztec di Meksiko dan suku
Maya di Semenanjung Yucatan.
5)
Pizaro, yang berhasil menaklukkan suku Inka di pedalaman Peru pada tahun 1532.
c.
Penjelajahan Inggris
Para
pelaut Inggris terkenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung dan tangguh, bahkan
Inggris terkenal dengan angkatan lautnya yang tidak tertandingi. Sampai dengan
abad 19 Inggris terkenal dengan sebutan negara yang tidak pernah tenggelam
karena daerah koloninya yang menyebar hampir di seluruh dunia. Para pelaut
Inggris yang terkenal adalah sebagai berikut.
1)
Sir Francis Drake, yang berhasil mengadakan pelayaran mengelilingi dunia. Pada
tahun 1577–1580 ia dikenal sebagai pengeliling dunia setelah Magellan.
2)
William Dampier, berhasil mendarat di pantai barat Benua Australia pada tahun
1688. Ia menulis buku tentang Benua Australia.
3)
James Cook, berhasil mendarat di pantai timur Benua Australia untuk selanjutnya
menelusuri pantai menuju ke utara Australia pada tahun 1770.
4)
Matthew Flinders berhasil mengelilingi Australia dan membuat peta Australia.
Pada tahun 1789.
d.
Penjelajahan Belanda
Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda
adalah adanya reformasi agama yang menyebabkan terjadinya perang selama 80
tahun dengan Spanyol. Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk
kepada Spanyol yang Katolik. Pada
masa
perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja Spanyol Philip II
melakukan penekanan dengan melarang Belanda berdagang di Lisabon dengan asumsi
bisa menghancurkan perekonomian Belanda. Namun, usaha itu tidak berhasil,
tetapi justru membuat para pedagang dan pelaut Belanda mencari jalan sendiri ke
sumbernya (Indonesia).
Para
pelaut Belanda yang melakukan pelayaran adalah sebagai berikut.
1)
Barents, yang berusaha mencari jalan ke Asia melalui Kutub Utara. Pada waktu
kembali tahun 1594, ia meninggal sehingga laut tersebut diberi nama Laut
Barents.
2) Abel J.
Tasman berhasil menemukan Pulau Tasmania (diambil dari nama Tasman) pada tahun
1642.
3)
Cornelis de Houtman, di mana pada tahun 1596, kapalkapal Belanda di bawah
pimpinannya sampai di Pelabuhan Banten.
4) Willem
Janz, yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun
1666.
5.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kemajuan
teknologi ditunjukkan dengan penemuan kompas, navigasi, mesiu, dan peralatan
pelayaran. Hal itu terbukti dengan Penemuan Benua Amerika oleh Columbus atas
bantuan Abdul Majid dengan teknologi kapal yang dimiliki oleh Spanyol.
Sementara itu, bangsa Portugis juga berhasil menemukan teknologi kapal dan
layar yang mengagumkan. Mereka telah menciptakan kapal yang memiliki kecepatan
tinggi dalam mengarungi samudra yang dilengkapi dengan meriam sebagai senjata
utama mereka.
Pada masa
imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang
mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju
dibanding negara-negara lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kedua negara
tersebut yang mengawali proses penjelajahan samudra.
1.
Perjanjian Tordesillas (Tratado de Tordesillas)
Keunggulan
dalam teknologi navigasi dan perkapalan yang dimiliki Portugis dan Spanyol
menimbulkan persaingan di antara keduanya dalam memperebutkan wilayah
penjelajahan dan perdagangan semenjak tahun 1452. Oleh karena itu, pada tanggal
4 Juni 1474 di Tordesillas (suatu daerah dekat Madrid) diadakan perjanjian
kesepakatan antara raja Spanyol dan raja Portugis dengan ditengahi oleh Paus
Alexander VI (berasal dari Spanyol). Isi dari Perjanjian Tordesillas adalah
pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugis. Dalam perjanjian
tersebut, Spanyol memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat,
sementara Portugis ke arah timur. Perjanjian tersebut berlaku sampai 13 Januari
1750.
Dengan
perjanjian tersebut, maka para pedagang Portugis mulai mencari jalan berlayar ke
arah timur untuk mencari rempahrempah, sedangkan para pedagang Spanyol berlayar
ke arah barat (menuju Benua Amerika). Salah satu akibat dari Perjanjian
Tordesillas adalah berkembangnya semboyan 3 G yaitu gospel, gold, dan glory.
a.
Gospel (Penyebaran Ajaran Katolik dan Kristen)
Akibat
dari semboyan gospel tersebut, tidak heran jika para penjelajah selalu
didampingi oleh para misionaris Kristen, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh
para pedagang Spanyol dan Portugis dipastikan terjadi konversi (proses perpindahan
agama) ke agama Katolik yang diiringi dengan asimilasi kebudayaan.
b.
Gold (Mencari Kekayaan Berupa Emas)
Semboyan
gold menimbulkan paham merkantilis (paham yang beranggapan bahwa kejayaan
negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil dari laba
perdagangan).
c. Glory
(Mencari Kejayaan, Kemasyhuran, dan Ke-menangan) Semboyan glory akhirnya
melahirkan imperialisme kuno karena kejayaan dilihat dari daerah koloni dan
jalur perdagangan yang dikuasai. Dengan demikian, banyak bangsa yang
berlomba-lomba menguasai daerah lain.Baca lebih lengkap tentang semboyan
bangsa barat melakukan penjelajahan samudera,
2.
Perjanjian Saragosa
Perjanjian
ini dilatarbelakangi oleh pertemuan orang Portugis dan Spanyol di Kepulauan
Maluku. Portugis mendarat di Ternate, sementara Spanyol mendarat di Tidore.
Ketika mereka bertemu, hampir saja terjadi pertempuran karena masingmasing
menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas. Akhirnya mereka membawa masalah
tersebut ke Paus, sehingga Paus memperbarui perjanjian tersebut dengan
Perjanjian Saragosa (22 April 1529).
Isi
Perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut.
a.
Pedagang Portugis menguasai daerah perdagangan dari Maluku sampai ke Tanjung
Harapan.
b.
Pedagang Spanyol menguasai daerah perdagangan di Filipina. Dampak dari
Perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut.
a.
Berubahnya dasar pemikiran tentang Bumi yang dulu dianggap berbentuk datar.
Namun, sejak pertemuan antara
b.
Maluku sebagai pusat perdagangan, sehingga menjadikannya terkenal dengan
julukan “The richest islands of the world.”
c.
Portugis mulai menanamkan kekuasaannya di Maluku dan memonopoli perdagangan di
sana.
3.
Proses Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Cornelis
de Houtman memulai ekspedisi dengan membawa empat kapal dari Belanda dan tiba
di Banten pada tahun 1596. Houtman membawa keuntungan yang besar sekembalinya
ke Belanda. Oleh karena itu pada tahun 1598, para pedagang Belanda lain
terdorong untuk pergi ke Indonesia. Belanda kembali melakukan ekspedisi ke
Indonesia, kali ini dipimpin oleh Jacob van Neck.
Banyaknya
ekspedisi menyebabkan terjadinya persaingan antara para pedagang. Untuk
menghindari persaingan di antara para pedagang itu, Belanda membentuk VOC pada
tahun 1602.
a.
Lahirnya VOC
Ekspedisi
yang dilakukan Belanda setelah Cornelis de Houtman tidak banyak mendapat
keuntungan yang besar. Hal ini disebabkan persaingan di antara para pedagang
Belanda sendiri, juga dengan para pedagang Portugis maupun Inggris. Sikap
Belanda yang sombong dan kasar juga menjadi salah satu faktor penolakan rakyat
yang memicu perlawanan dari para pedagang dan masyarakat. Faktor-faktor di atas
menjadi alasan didirikannya VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun
1602. Tujuan didirikannya VOC adalah sebagai berikut.
1)
Menghilangkan persaingan yang akan merugikan sesama pedagang asal Belanda.
2)
Menyatukan kekuatan untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan
pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.
3)
Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan
Spanyol.
Pemerintahan
Belanda di bawah pimpinan John van Oldenbarneveld memberikan hak istimewa (hak
octrooy) bagi VOC, antara lain sebagai berikut.
1)
Memonopoli perdagangan di Amerika Selatan dan Afrika.
2)
Memiliki angkatan perang, memutuskan untuk berperang, membangun benteng, dan
mendirikan koloni.
3)
Mengangkat pegawai-pegawai, baik dari kalangan Belanda maupun pribumi.
4)
Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri.
5)
Membuat peradilan sendiri.
b.
Persaingan VOC dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris VOC pada awal berdirinya
harus menghadapi kekuatan-kekuatan lama, yaitu pedagang Portugis dan Spanyol.
Pada
tahun 1605 armada Belanda berhasil menghancurkan Portugis dan menguasai Ambon
dengan kemenangan tersebut, Belanda mendapatkan konsesi dari Hitu dan mempunyai
benteng yang didapatkan setelah mengalahkan Portugis, yaitu Benteng Victoria
serta mengusir para misionaris Katolik. Belanda mendapatkan saingan baru di
Ambon setelah Spanyol pada tahun 1606 menduduki Ternate dan Tidore. Sementara
itu, persaingan dengan Inggris dimulai ketika pada tahun 1604 Henry Middetton
tiba di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda.